Macam
- macam Nafsu
Delapan Belas Macam Nafsu
Pembagian nafsu secara garis besar, ada
dua: Pertama, terdiri dari delapan tingkatan yang ditempuh oleh diri atau nafsu
manusia:
- Nafsu ammarah: nafsu yang selalu mendorong untuk
berbuat sesuatu di luar pertimbangan akal yang tenang, sehingga tidak
mampu membedakan mana yang benar mana yang salah, mana baik mana buruk.
- Nafsu lawwamah: nafsu yang
sudah punya kesadaran, sehingga seseorang yang (terlanjur) berbuat salah
atau tercela, akan tersadar, lalu menyesali diri atau merasa berdosa.
Nafsu ini berdiri di simpang jalan antara ammarah dan muthmainnah.
- Nafsu Muthmainnah: nafsu yang
telah didominasi dan dikuasai oleh iman lantaran sudah begitu masak oleh
pengalaman dan gemblengan badai derita, sehingga mampu dan terampil
memilah yang haq dari yang batil, di mana yang terakhir ini akan terpental
dengan sendirinya. Di segala situasi, baik dalam duka derita maupun dalam
suka cita, nafsu ini tetap dingin dan tenang. Atau dengan bahasa Buya
Hamka, ia punya dua sayap: sayap sabar (di cuaca kelam dan kesulitan) dan
sayap syukur (di saat jaya dan makmur). Di sini perlunya iman dan zikir.
- Nafsu mulhamah: unsur jiwa yang
menerima ilham dari Tuhan, misalnya berbentuk ilmu pengetahuan.
- Nafsu musawwalah: nafsu yang
bebas melakukan apa yang dimauinya tanpa peduli nilai aktivitasnya itu,
kendatipun sudah mampu membedakan mana yang haq dan mana yang batil.
- Nafsu radhiyah: unsur jiwa yang
menginsafi apa yang diterimanya dan menyatakan rasa syukur dalam menerima
ridha Allah.
- Nafsu mardhiyah: nafsu yang
senantiasa pasrah akan ridha Allah.
- Nafsu kamilah: unsur jiwa yang
telah memiliki kesempurnaan, baik kulit maupun isi, lahir atau batin, luar
dan dalam.
Kedua, berupa sepuluh rupa nafsu (jiwa
atau sifat tercela) yang mendekam dalam diri manusia, sehingga sekuat mungkin
harus dijinakkan dan (kalau perlu) digilas.
- Nafsu kalbiyah: Sifat anjing, yang perwujudannya antara
lain suka memonopoli sendiri.
- Nafsu himariyah: jiwa keledai,
yang pandai memikul namun tidak mengerti secuil pun apa yang dipikulnya.
Dengan kata lain, ia tak memahami masalah.
- Nafsu sabu'iyah: jiwa serigala
(suka-suka menyakiti atau menganiaya orang lain dengan cara apa pun).
- Nafsu fa'riyah: nyali tikus,
sebangsa merusak, menilep, atau semacamnya.
- Nafsu dzatis-suhumi wa hamati
wal-hayati wal-aqrabi, yaitu jiwa binatang penyengat berbisa sebagai ular
dan kalajengking. (Senang menyindir-nyindir orang, menyakiti hati orang,
dengki, dendam, dan semacamnya).
- Nafsu khinziriyah: sifat babi,
yakni suka kepada yang kotor,busuk, apek, dan yang menjijikkan.
- Nafsu thusiyah: nafsu merak,
antara lain suka menyombongkan diri, sok aksi, berlagak-lagu, busung dada,
dan sebagainya.
- Nafsu jamaliyah: nafsu unta
(tak punya rasa santun, kasih sayang, tenggang rasa sosial, tak peduli
kesusahan orang, yang penting dirinya selamat dan untung).
- Nafsu dubbiyah: jiwa beruang.
Biarpun kuat dan gagah, tapi sontok akal alias dungu.
- Nafsu qirdiyah: jiwa beruk alias munyuk atau monyet (diberi ia mengejek, tak dikasih ia mencibir, sinis, dan suka melecehkan/memandang enteng)
subhanallah.....makasih postingnya mencerahkan...tausiyah yang indah
BalasHapus